Sunday, July 31, 2011

mencari makna diri

Cerita dibawah ini merupakan cuplikan pada novel Paulo Coelho yang berjudul the Fifth Mountain. Mari kita lihat isi pesannya dengan keyakinan kita masing-masing.

Kadang-kadang kita perlu bergulat dengan Tuhan. Setiap orang pasti pernah mengalami tragedi dalam hidupnya; entah tragedi itu berupa kehancuran kotanya, kematian anak laki-lakinya, tuduhan yang tidak terbukti, penyakit yang membuatnya lumpuh selama-lamanya. Pada saat itu  berarti Tuhan menantangnya untuk mengkonfrontasi Dia dan menjawab pertanyaan-Nya: Mengapa engkau mempertahankan mati-matian hidupmu yang begitu singkat dan penuh penderitaan? apa artinya perjuangan mu itu?
Orang yang tidak tahu mesti menjawab apa atas pertanyaan ini akan menyerah, tapi orang yang berusaha mencari makna hidupnya dan merasa Tuhan telah bertindak tidak adil padanya, akan menantang takdirnya sendiri dengan berani. Pada saat itulah api dari langit akan turun menyambarnya-tapi bukan api yang membunuh, melainkan api yang meruntuhkan tembok-tembok lama dan menyingkapkan pada setiap manusia potensi-potensinya yang sejati. Orang-orang pengecut tidak pernah berani membiarkan hati mereka dibakar api ini; mereka tidak ingin ada perubahan, mereka ingin segala sesuatunya tetap sama, sehingga mereka bisa terus hidup seperti biasa dan berpikir dalam pola yang biasanya juga. Sementara itu, orang-orang pemberani membakar segala yang sudah lama dan meninggalkan segala-galanya-meski harus membayar mahal dengan menanggung penderitaan batin-termasuk Tuhan, dan meneruskan langkah ke depan.
"Orang-orang pemberani selalu keras kepala."
dan diatas sana, Tuhan pun tersenyum puas, sebab inilah yang Dia kehendaki; Dia ingin setiap orang memikul sendiri tanggung jawab atas hidupnya. sebab dalam analisis akhir nanti, bukankah Dia telah memberikan anugerah terbesar kepada anak-anakNya: kemampuan untuk memilih dan menentukan tindakan-tindakan mereka.

what do you think?

No comments:

Post a Comment