Tuesday, November 23, 2010

money.money.money!

Kalo aja di dunia ini nggak ada yang namanya mata uang, apa jadinya yaa?
Kadang aku mikir aku pengen hidup di tempat dimana masyarakatnya nggak kenal yang namanya mata uang. Apakah di tempat itu ada yang namanya si kaya dan si miskin? Apakah masyarakatnya mempunyai nilai keikhlasan? Apakah masih ada orang yang egois?
Abisnya sekarang ini yang aku liat, orang hidup hanya untuk uang.
Tanya aja kenapa orangtua nyekolahin anaknya. Jawabannya tak lain dan tak bukan ‘biar pinter lah’. Pertanyaanya berlanjut ‘terus kalo udah pinter buat apa?’ biar bisa dapet kerja dan dapet duit banyak. Sekarang coba kita Tanya anak yang bersekolah kenapa dia mau sekolah. Jawabannya juga pasti biar pinter, biar jadi orang sukses. Terus pertanyaan berlanjut, emang orang yang sukses orang yang kayak gimana? ‘orang yang mapan which is means banyak duit’, hanya sesederhana itu kah jawabannya?
Sekarang kita Tanya anak kelas 3 sma yang mau nentuin kemana dia bakalan ngelanjutin kuliah. Terus kita tawarin pilihan. Tanggapan pertama yang bakal mereka ajukan pasti pertanyaan ‘emang prospeknya gimana?’
Untuk kasus si anak kelas 3 sma ini udah jelas banget kesimpulannya mereka sekolah untuk cari uang, untuk cari gelar. Mereka nggak akan belajar kalau itu kerjaannya nanti nggak exist. Jadi kebanyakan dari mereka akan milih jurusan yang popular, yang nyari kerjanya gampang dan menghasilkan uang……………..
Pembahasan untuk itu kita skip dulu.
Jadi, balik ke masalah uang. Menurut saya sekarang uang sudah menjadi tuhan. Orang-orang tidak bisa hidup tanpa uang, apakah pernyataan itu benar?
Orang-orang tidak bisa hidup tanpa tuhan, apakah pernyataan itu benar?
Orang tidak bisa hidup tanpa toleransi, apakah pernyataan itu benar?
Orang tidak bisa hidup tanpa keikhlasan, kejujuran, kedamaian, apakah pernyataan itu benar?
Cobalah pilih satu saja pertanyaan yang jawabannya benar.
Saya hanya ingin mengungkapkan pendapat saya. Kenyataannya sekarang saya memang tidak bisa hidup tanpa uang. Semua yang saya butuhkan baru akan saya dapatkan kalo saya punya uang. Dan terkadang saya lihat banyak orang yang bisa hidup tanpa dia sendiri membutuhkan Tuhan (karna pada dasarnya semua makhluk hidup membutuhkan Tuhan). Manusia yang not praying kepada Tuhannya masih bisa menjalani kehidupannya tuh. Banyak orang kaya yang atheis, atau beragama tapi tidak menjalankan ibadahnya. Skali lagi knapa saya sebut orang kaya, karena mereka punya uang which is means mereka bisa menddapatkan kebutuhan mereka. Banyak sekali masalah yang ditimulkan gara-gara uang. Misalnya harta warisan yang diperebutkan diantara sanak saudara akan menimbulkan perselisihan. Mereka bilang mereka memperjuangkan hak mereka. Lalu kalau tidak ada uang, apakah masih ada yang akan mereka perjuangkan?
Uang bisa membeli segalanya, kekuasaan, massa, kepercayaan dll.
Waktu itu saya pernah naik metromini, waktu saya mau turun sang kondektur bentak2 suruh buruan turun. Akhirnya saya tidak diturunkan dengan cara yang pantas. Metromininya masih jalan dan saya harus turun saat itu juga walaupun ditengah jalan. Usut punya usut ternyata di belakang metromini itu ada saingannya juga. Jadi mereka saling kejar2an dan saling mendahului Dan saya asumsikan hal itu terjadi karena uang, karena mereka mengejar uang setoran. Dalam hati saya mengumpat, apakah uang lebih penting daripada nyawa manusia?
Memang sifat dasar manusia tidak bisa hidup tanpa imbalan.
Semua harus ada imbalan, baru sang manusia mau mengerjakan sesuatu. Dan manusia ingin imbalan yang instant, yang langsung dirasakan manfaatnya.

No comments:

Post a Comment